Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
DIET RENDAH KARBOHIDRAT MEMPENGARUHI SIKLUS MENSTRUASI - Diet rendah karbohidrat memang bisa menurunkan berat badan. Namun, diet rendah karbohidrat juga terbukti bisa menganggu hormon dan siklus menstruasi pada perempuan.
Diet rendah karbohidrat menjadi salah satu pilihan untuk menurunkan berat badan.
Baca Juga: Manfaat Anggur Hijau Untuk Membantu Menurunkan Berat Badan, Sudah Tahu?
Diet rendah karbohidrat merupakan diet yang membatasi jumlah konsumsi karbohidrat, terutama yang berasal dari gula (permen, minuman manis) dan pati (roti, pasta, nasi, kentang).
Melansir dari Health Shots, Haripriya N, ahli gisi mengatakan konsep di balik diet rendah karbohidrat adalah mendorong tubuh membakar lemak yang tersimpan untuk energi daripada mengandalkan karbohidrat.
Perlu Anda ketahui, diet rendah karbohidrat ternyata bisa mempengaruhi hormon yang pada akhirnya mempengaruhi siklus menstruasi perempuan.
Berdasarkan penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Nutrients tahun 2017, pola makan yang membatasi kalori, termasuk diet rendah karbohidrat bisa mengganggu hormon pada beberapa perempuan.
Ada banyak macam diet karbohidrat yang biasanya diikuti oleh kaum hawa. Namun, diet keto yang memberikan pengaruh signifikan terhadap hormon tubuh.
Dampak positif diet rendah karbohidrat
Diet rendah karbohidrat memang terbukti bisa mempengaruhi hormon pada perempuan. Namun, diet rendah karbohidrat tetap memberikan manfaat baik untuk kesehatan seperti:
- Diet rendah karbohidrat bisa mengatur kadar hormon dan meningkatkan keteraturan menstruasi pada perempuan yang menderita sindrom ovarium polistik (PCOS), resistensi insulin, atau ketidakseimbangan hormon.
- Diet rendah karbohidrat juga membantu meringankan gejala pramenstruasi seperti perut kembung, perubahan suasana hati, dan mengidam makanan. Hal ini terjadi karena kadar gula darah dalam tubuh lebih stabil dan peradangan berkurang.
- Diet rendah karbohidrat juga bisa menurunkan serta mempertahankan berat badan yang sehat.
Dampak negatif dari diet rendah karbohidrat untuk kesehatan:
Hasil penelitian tahun 2003 yang diterbitkan dalam jurnal Epilepsia melaporkan bahwa diet keto memang membantu menurunkan berat badan, namun memberikan efek samping disfungsi menstruasi.
Penurunan asupan karbohidrat secara tiba-tiba, terutama jika tubuh memasuki kondisi ketosis (seperti pada diet ketogenik), terkadang bisa mengganggu keseimbangan hormonal sehingga berpotensi menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur.
Biasanya gangguan tersebut akan banyak dirasakan perempuan pada tahap awal penerapan diet rendah karbohidrat.
Mengurangi asupan karbohidrat secara drastis juga berdampak pada tingkat hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron, sehingga berpotensi memengaruhi keteraturan menstruasi.
Dalam beberapa kasus, diet rendah karbohidrat atau diet ketogenik ekstrem bisa menyebabkan amenore, yaitu tidak adanya periode menstruasi.
Hal ini bisa terjadi karena perubahan kadar hormon atau asupan kalori yang tidak mencukupi.
Baca Juga: Tanda-Tanda Usus Kotor dan Jus Buah Segar yang Efektif Membersihkan Usus Kotor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News