Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Tips Menurunkan Darah Tinggi - Jakarta. Kenalilah tanda-tanda darah tinggi sejak usia muda 20-an tahun. Selain itu, pahami pula tips menurunkan darah tinggi selain dengan obat atau secara alami.
Anda perlu mengenali Tanda-tanda darah tinggi di usia muda. Karena penyakit ini tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga anak muda. Oleh karena itu, perlu juga mengetahui obat penurun darah tinggi untuk mengembalikan tekanan darah ke level normal.
Tanda-tanda darah tinggi di usia muda juga penting dikenali untuk mencegah penyakit yang lebih berbahaya. Darah tinggi bisa mengundang stroke hingga serangan jantung yang berujung pada kematian.
Diberitakan Kompas.com, darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah sistolik (jantung berkontraksi) lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik (jantung berelaksasi) lebih dari 90 mmHg. Biasanya, tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik.
Sebagai contoh, tekanan darah normal ditulis dengan 120/80 mmHg. Menurut Kementerian Kesehatan, hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer, yakni masalah kesehatan yang bisa membunuh penderitanya secara diam-diam.
Julukan tersebut muncul dikarenakan hipertensi kerap kali tidak menunjukkan gejala atau tanda pada tubuh penderita. Namun secara diam-diam, tekanan abnormal dalam arteri ini dapat meningkatkan risiko terkena stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, serta kerusakan ginjal.
Dilansir dari laman Medical News Today, tekanan darah yang terlalu tinggi hingga mencapai 180/120 mmHg dapat memicu sejumlah gejala tidak diinginkan. Gejala atau tanda-tanda darah tinggi di usia 20 tahunan pun umumnya sama seperti kelompok usia lain, yang meliputi:
- Sakit kepala atau pusing
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Penglihatan kabur atau penglihatan ganda
- Mimisan
- Palpitasi jantung atau jantung berdetak kencang
- Sesak napas
- Perdarahan subkonjungtiva atau bercak seperti darah pada mata.
Cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang menderita hipertensi adalah dengan memeriksa tekanan darah secara teratur. Dikutip dari Healthline, apa pun kondisi kesehatannya, dokter atau tenaga medis biasanya akan mengecek tekanan darah sebelum mulai memeriksa pasien.
Jika rutin melakukan pemeriksaan fisik tahunan, cobalah berkonsultasi terkait risiko hipertensi untuk membantu mengawasi tekanan darah.
Remaja dan dewasa muda di usia 20 tahunan dapat terserang darah tinggi karena kondisi medis yang mendasarinya, seperti obesitas atau kegemukan. Beberapa faktor medis lain yang mungkin menjadi penyebab darah tinggi pada kelompok usia muda umur 20 tahunan ini, mencakup:
- Kondisi metabolisme, seperti diabetes tipe 2
- Penyakit ginjal
- Penyakit endokrin yang memengaruhi hormon
- Penyakit pembuluh darah
- Kondisi neurologis atau berkaitan dengan saraf.
Sebuah studi pada 2021 mencatat, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, telah menurun di kalangan orang dewasa yang lebih tua. Kendati demikian, penurunan kematian tersebut tidak terlalu drastis pada mereka yang berusia 18-39 tahun.
Peneliti berpendapat, tingkat kesadaran, pengobatan, dan pengelolaan tekanan darah tinggi pada kelompok usia tersebut jauh lebih rendah. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi tekanan darah tinggi yang lebih efektif pada kelompok usia ini guna membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular di kemudian hari.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, darah tinggi atau hipertensi dapat diturunkan dengan menerapkan gaya hidup sehat. Di antaranya, berolahraga secara teratur, mengatur pola makan yang sehat, mengurangi konsumsi garam, konsumsi obat, serta menghindari stres.
Guna menurunkan hipertensi dan mencegah penyakit tidak menular lain, setiap orang juga bisa menerapkan perilaku CERDIK, yang mencakup:
- Cek kesehatan secara rutin
- Enyahkan asap rokok
- Rajin aktivitas fisik
- Diet seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stress.
Di sisi lain, pengobatan hipertensi di usia 20 tahunan akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk seberapa tinggi tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular atau stroke. Dokter umumnya akan merekomendasikan perawatan yang berbeda seiring meningkatnya tekanan darah.
Khusus tekanan darah sedikit tinggi, tenaga medis mungkin hanya menyarankan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan rutin memeriksa tekanan darah. Namun, jika tekanan darah sudah cukup tinggi hingga sering muncul gejala, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk mengonsumsi obat secara rutin.
Baca Juga: 11 Gejala Darah Tinggi yang Sering Tidak Disadari
Tips menurunkan darah tinggi selain dengan obat
Dilansir dari Kompas.com, kunci sukses mengontrol tekanan darah tak bisa cuma mengandalkan minum obat. Perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat penting untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Berikut beberapa tips menurunkan tekanan darah tinggi selain dengan obat yang juga bermanfaat untuk menjaga gaya hidup sehat:
1. Olahraga teratur dan aktif bergerak
Tips menurunkan darah tinggi selain dengan obat dokter atau alami yang pertama adalah berolahraga secara teratur. Dilansir dari Mayo Clinic, olahraga bisa jadi obat penurun darah tinggi alami. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang 30 menit setiap hari. Atau bisa juga latihan olahraga selama 150 menit dalam seminggu.
Jika terlalu berat mengerjakannya dalam satu waktu, Anda bisa berolahraga 75 menit seminggu dua kali. Kunci olahraga untuk menjaga tekanan darah tetap terkontrol ini adalah rutin atau konsisten.
Selain olahraga, jaga gaya hidup agar tetap aktif. Hindari kebiasaan terlalu banyak duduk atau rebahan. Usahakan selalu beranjak dari tempat duduk atau tempat tidur setidaknya 30 menit sekali. Jika ada kondisi kesehatan khusus, konsultasikan dengan dokter terkait jenis olahraga yang paling aman.
2. Atur berat badan dan lingkar pinggang ideal
Tips menurunkan darah tinggi selain dengan obat dokter atau alami yang kedua adalah mengatur berat badan dan lingkar pinggal ideal. Tekanan darah bisa meningkat seiring kenaikan berat badan. Untuk itu, cara menurunkan berat badan tanpa obat perlu melibatkan pengaturan berat badan.
Secara umum, kita dapat mengurangi tekanan darah sekitar 1 mmHg dalam setiap penurunan kilogram berat badan. Tak hanya menjaga berat badan tetap ideal, pastikan penderita tekanan darah tinggi menjaga lingkar pinggang.
Untuk pria, batas aman lingkar pinggang adalah di bawah 102 centimeter. Sedangkan untuk wanita, batas amannya di bawah 89 centimeter.
3. Kurangi natrium
Tips menurunkan darah tinggi selain dengan obat dokter atau alami yang ketiga adalah mengurangi asupan natrium. Natrium adalah salah satu asupan yang perlu dikontrol para penderita tekanan darah tinggi.
Penderita tekanan darah tinggi idealnya hanya boleh mengonsumsi natrium maksimal 1.500 miligram per hari. Untuk mengurangi natrium, pastikan Anda rajin membaca label makanan yang dikonsumsi. Cermati dan batasi jika ada natrium, garam, dan sodium.
Batasi atau setop konsumsi makanan olahan dan siap saji karena biasanya tinggi natrium. Selain itu, hindari kebiasaan menambahkan garam ke dalam makanan. Satu sendok teh garam bisa mengandung 2.300 miligram natrium.
Secara bertahap, kurangi garam dan tambahkan rempah-rempah untuk menambah rasa pada makanan. Lambat laun, lidah dapat menyesuaikan penyesuaian rasa ini.
4. Jalankan pola makan sehat
Tips menurunkan darah tinggi selain dengan obat dokter atau alami yang keempat adalah menjalankan pola makan sehat. Melansir Healthline, penderita tekanan darah tinggi perlu mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium.
Kalium dapat mengimbangi natrium di dalam tubuh. Makanan yang banyak mengandung kalium antara lain sayuran berdaun hijau, tomat, kentang, ubi jalar, buah beri, melon, pisang, alpukat, jeruk, tuna, salmon, kacang polong, beras merah, dan gandum utuh.
Batasi atau hindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol seperti gorengan, daging merah, jerohan, makanan laut, makanan cepat saji.
Pastikan penderita darah tinggi juga mengurangi gula dan karbohidrat olahan seperti gandum atau tepung putih. Selain itu, kurangi asupan kafein terutama bagi orang yang tidak terbiasa mengonsumsi kafein; seperti kopi, teh, cokelat, soda, dan minuman berenergi.
5. Setop merokok
Tips menurunkan darah tinggi selain dengan obat dokter atau alami yang kelima adalah berhenti merokok. Setiap batang rokok yang Anda isap dapat meningkatkan tekanan darah selang beberapa menit kemudian. Berhenti merokok bisa jadi penurun tekanan darah tinggi secara alami, mengurangi risiko penyakit kronis, sekaligus menjaga kesehatan secara keseluruhan.
6. Kurangi stres
Tips menurunkan darah tinggi selain dengan obat dokter atau alami yang keenam adalah mengurangi stres. Stres kronis juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Terlebih jika stres disertai kebiasaan makan tidak sehat, merokok, dan minum alkohol.
Coba kendalikan stres dengan mencari solusi mendasarnya. Setelah itu, imbangi dengan kegiatan yang bisa membuat pikiran rileks. Misalkan dengan bersantai, melakukan kegiatan yang disukai, mendengarkan musik, serta melakukan meditasi dan latihan pernapasan dalam.
7. Pantau tekanan darah
Tips menurunkan darah tinggi selain dengan obat dokter atau alami yang ketujuh adalah rutin memantau tekanan darah. Cara menurunkan tekanan darah tinggi tanpa obat wajib memantau kondisi tekanan darah secara berkala. Coba monitor tekanan darah secara berkala di rumah.
Selain itu, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Jika tekanan darah ajek terkendali, jangan lengan untuk mempertahankan gaya hidup sehat tersebut.
Itulah tanda-tanda darah tinggi di usia muda dan tips menurunkan darah tinggi dengan alami tanpa obat. Jika sakit berlanjut, segera hubungi dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News