Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami cara menangani masalah sering buang angin dan penyebab dasarnya. Pengeluaran gas dari tubuh, yang dikenal sebagai kentut, adalah proses fisiologis alami di mana gas yang terbentuk dalam saluran pencernaan dikeluarkan dari tubuh.
Kentut terjadi ketika gas yang terbentuk di usus dan saluran pencernaan dikeluarkan.
Gas tersebut berasal dari udara yang tertelan saat makan atau minum, serta dari gas-gas seperti hidrogen, metana, dan lainnya yang dihasilkan selama proses pencernaan makanan oleh bakteri di usus besar.
Biasanya, kentut tidak berbau dan merupakan bagian dari fungsi tubuh yang normal. Namun, jika kentut terjadi terlalu sering atau berbau tidak sedap, hal ini bisa menjadi masalah yang mengganggu kesehatan.
Baca Juga: Mudah Masuk Angin? Ini Cara Mengobati Masuk Angin dengan Cepat
Penyebab buang angin tanpa henti
Adanya gas dari proses buang angin terdiri dari berbagai komponen, termasuk nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metana, dan gas-gas lainnya.
- Pencernaan makanan: Ketika kita makan atau minum, udara juga bisa tertelan. Udara ini kemudian mencapai saluran pencernaan, termasuk lambung dan usus. Sebagian udara ini kemudian dikeluarkan sebagai gas melalui kentut.
- Proses pencernaan: Selama proses pencernaan makanan, bakteri yang ada di saluran pencernaan membantu mencerna makanan yang tidak dicerna sepenuhnya dalam usus halus. Proses ini menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
- Gas dari darah: Beberapa gas yang terkandung dalam darah, seperti karbon dioksida dan nitrogen, juga dapat larut dalam cairan pencernaan dan dilepaskan sebagai gas melalui kentut.
- Reaksi kimia dalam usus: Beberapa makanan yang tidak dapat dicerna sepenuhnya atau diserap di usus halus dapat melewati usus besar dan diubah oleh bakteri dalam usus, menghasilkan gas.
- Stres dan faktor emosional: Stres atau kecemasan dapat mempengaruhi aktivitas pencernaan dan pergerakan usus, yang dapat menghasilkan lebih banyak gas dan kentut.
- Makanan tertentu: Konsumsi makanan tertentu, seperti kacang-kacangan, brokoli, bawang, kubis, dan makanan berkarbonasi, dapat meningkatkan produksi gas dan kentut.
Untuk itu, ada beberapa kondisi kesehatan yang berkaitan dengan sering terjadinya buang angin, dirangkum dari Healthline.
Baca Juga: Hindari 6 Kebiasaan Penyebab Kanker Berikut Ini, Salah Satunya Kurang Tidur
1. Sindrom Iritasi Usus
Sindrom iritasi usus besar (IBS) bisa menjadi penyebab sering buang angin, menandakan adanya iritasi di usus besar. Pasien yang memenuhi kriteria diagnostik IBS mungkin akan merasakan lebih banyak nyeri di bagian bawah perut.
Mengatasi gejala IBS bisa dilakukan dengan mencoba diet rendah makanan tertentu untuk mengidentifikasi makanan pemicu, dengan panduan dari ahli gizi.
2. Intoleransi Laktosa
intoleransi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu mencerna laktosa, gula yang terdapat dalam susu dan produk olahannya. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi satu atau dua gelas susu dengan berbagai tingkat kandungan lemak bisa memicu gejala tertentu, yang menjadi indikator apakah seseorang perlu membatasi asupan susu.
Jika menghindari susu mengurangi gejala yang dialami, besar kemungkinan pasien mengalami intoleransi laktosa. Menghentikan konsumsi makanan tersebut dapat membantu mengurangi frekuensi buang angin.
3. Gangguan Pencernaan Bagian Atas
Gangguan pada saluran pencernaan bagian atas juga bisa menyebabkan sering buang angin. Meskipun bersendawa adalah hal yang normal, bersendawa yang berlebihan mungkin menandakan adanya masalah pada saluran cerna bagian atas, seperti tukak lambung, GERD, atau gastroparesis.
Mengurangi konsumsi makanan pemicu gas, seperti makanan pedas dan asam, dapat membantu meredakan gejala.
4. Pertumbuhan Bakteri Usus Kecil
Pertumbuhan berlebihan bakteri di usus kecil, atau dikenal sebagai SIBO (Small Intestinal Bacterial Overgrowth), dapat menyebabkan masalah sering buang angin. Kelebihan bakteri ini terjadi ketika jumlah bakteri di usus kecil lebih tinggi dari normal, terutama jenis bakteri yang seharusnya tidak berada di sana.
SIBO seringkali berkaitan dengan gejala gastrointestinal seperti gas, diare, dan hilangnya nafsu makan, serta bisa menjadi komplikasi dari berbagai kondisi medis, termasuk penyakit Crohn, diabetes, dan penyakit celiac.
5. Kemungkinan Kanker Usus
Kanker usus besar juga bisa menjadi penyebab yang lebih serius dari sering buang angin. Meskipun jarang menjadi gejala utama, kelebihan gas bisa menjadi tanda awal kanker usus besar.
Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk melakukan skrining kanker kolorektal jika sering buang angin disertai dengan gejala mencurigakan lainnya. Jika mengalami gejala ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.
Cara mengatasi gas penyebab buang angin
Nah, Anda bisa mengatasi secara perlahan apabila sering kentut atau buang angin.
- Hindari makanan yang memicu produksi gas, seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, dan minuman bersoda.
- Makan perlahan dan tidak terburu-buru, dan menghindari mengunyah permen karet atau minum dengan sedotan.
- Hindari stres dan kecemasan dengan melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga.
- Konsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt atau kefir, yang dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Apabila masalah terus berlanjut, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan jawaban dari masalah kerap buang angin atau kentut tersebut.
Demikian penjelasan terkait penyebab sering kentut dan cara mengatasinya yang bisa dicoba dari rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News