kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.347.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
SEHAT /

Hari Skizofrenia 24 Mei 2024: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Skizofrenia


Jumat, 24 Mei 2024 / 11:58 WIB
Hari Skizofrenia 24 Mei 2024: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Skizofrenia
ILUSTRASI. Penyakit Skizofrenia

Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Hari Skizofrenia Sedunia diperingati setiap tanggal 24 Mei. Nasional di Perancis, untuk menghormati dr. Philippe Pinel, tokoh yang menggagas perawatan dan pengobatan penyakit mental.

Penyakit skizofrenia adalah gangguan psikotik atau kejiwaan yang menyebabkan penderitanya kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Gejala skizofrenia pada umumnya kesulitan dalam membedakan kenyataan dengan khayalan.

Peringatan Hari Skizofrenia Sedunia sekaligus menjadi ajang penghapusan stigma dan diskriminasi yang masih sering menimpa penderita penyakit ini.

Lalu, apa itu skizofrenia?

Baca Juga: Kenali Heat Stroke, Jenis Gejala, dan Cara Penanganan dengan Tepat

Apa itu skizofrenia?

Skizofrenia adalah gangguan psikotik atau kejiwaan yang menyebabkan penderitanya kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Skizofrenia dapat mempengaruhi fungsi otak, emosi, motorik, dan perilaku. Individu dengan skizofrenia juga menunjukkan adanya ketidaksesuaian dalam hal afeksi, misalnya tertawa pada stimulus yang tidak tepat dan lain sebagainya. 

Dikutip dari laman Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah, hal inilah yang menyebabkan skizofrenia termasuk dalam gangguan mental berat. 

Baca Juga: Ratusan Ribu Jemaah Haji 2024 Sudah Lulus Istitha'ah Kesehatan Kesehatan, Apa Itu?

Penyebab skizofrenia 

Belum diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia. Namun, beberapa faktor yang diketahui dapat memicu terjadinya skizofrenia adalah sebagai berikut:

1. Faktor genetik dan lingkungan

Gangguan skizofrenia dapat dipicu oleh faktor genetik atau keturunan. Apabila terdapat salah satu keluarga inti yang terkena gangguan ini, maka orang tersebut berisiko tinggi mengalami hal serupa.

Selain itu, faktor lingkungan seperti infeksi virus atau kekurangan nutrisi saat di kandungan, juga hidup di lingkungan yang penuh tekanan sehingga mengalami stres berat dapat memicu seseorang mengidap skizofrenia.

Baca Juga: Kehilangan Minat dan Sulit Merasa Bahagia? Yuk, Ketahui Apa Itu Anhedonia

2. Perbedaan struktur otak

Meski tidak diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia, namun terdapat dugaan bahwa gangguan kejiwaan ini berkaitan dengan perbedaan struktur otak.

3. Masalah keseimbangan kimia di otak

Kemudian juga diyakini bahwa ketidakseimbangan kadar zat kimia dalam otak yang bernama dopamin dan glutamat dapat memicu skizofrenia.

4. Penggunaan obat-obatan tertentu

Skizofrenia juga bisa disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika.

Baca Juga: Penyebab Skizofrenia, Ciri-Ciri, dan Cara Mencegah Skizofrenia

Gejala skizofrenia

Gejala awal skizofrenia pada umumnya muncul di masa remaja. Untuk pria, gejala awal skizofrenia ini biasanya muncul di usia 15–30 tahun. Sementara itu, pada wanita bisa muncul pada usia 25–30 tahun. Dikutip dari laman Puskesmas Kraton, adapun gejala awal skizofrenia yang perlu diwaspadai yaitu :

  • Mudah menjadi marah dan depresi
  • Cenderung mengasingkan diri dari lingkungan sekitar orang lain
  • Terjadinya perubahan pola tidur
  • Kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah
  • Kurang konsentrasi dan motivasi

Selain itu, para ahli membagi gejala skizofrenia menjadi dua kategori, yaitu positif dan negatif. 

Baca Juga: Lulus Istitha'ah, 4.438 Jemaah Lunasi Biaya Haji 2024, Apa Itu Istitha'ah Kesehatan?

Gejala skizofrenia positif 

Gejala skizofrenia positif mengacu pada perilaku yang tidak tampak pada individu yang sehat, meliputi :

  • Halusinasi: perasaan mengalami sesuatu yang terasa nyata, namun sebenarnya perasaan itu hanya ada di pikiran penderitanya
  • Delusi atau waham: meyakini sesuatu yang bertolak belakang dengan kenyataan. Gejalanya beragam, seperti merasa diawasi, diikuti. Sebagian besar penderita skizofrenia mengalami gejala ini dan penderita cenderung memiliki pikiran paranoid
  • Kacau dalam berpikir dan berbicara: gejala skizofrenia ini dapat diketahui dari kesulitan penderita dalam berbicara. Penderita skizofrenia sulit berkonsentrasi serta berkomunikasi juga membingungkan, sehingga sulit dimengerti oleh lawan bicaranya
  • Perilaku kacau: perilaku penderita skizofrenia sulit diprediksi. Secara tidak terduga, penderita dapat tiba-tiba berteriak dan marah tanpa alasan.

Baca Juga: Apa Itu Anosmia dan Berapa Lama Penyakit Anosmia Bisa Sembuh?

Gejala skizofrenia negatif

Gejala skizofrenia negatif mengacu pada hilangnya minat yang sebelumnya dimiliki oleh penderita. Gejala negatif dapat berlangsung beberapa tahun sebelum penderita mengalami gejala awal. Gejala skizofrenia negatif umumnya muncul bertahap dan memburuk seiring waktu, di antaranya adalah:

  • Respons emosional yang ganjil, seperti ekspresi wajah dan nada bicara yang tidak berubah (monoton)
  • Sulit untuk merasa senang atau puas
  • Enggan bersosialisasi dan lebih memilih berdiam di rumah
  • Kehilangan minat dan motivasi pada berbagai aktivitas, seperti menjalin hubungan atau berhubungan seks
  • Pola tidur yang berubah
  • Tidak nyaman berada dekat orang lain, dan tidak mau memulai percakapan
  • Tidak peduli pada penampilan dan kebersihan diri.

Baca Juga: Wall Street Menguat Menjelang Akhir Pekan, Inflasi AS Lebih Lemah Daripada Prediksi

Apakah skizofrenia bisa sembuh?  

Skizofrenia bisa sembuh dengan rajin minum obat, terapi, rutin kontrol ke dokter, serta mendapatkan dukungan dari keluarga terdekat. Namun, tingkat kesembuhannya rendah dan memiliki tingkat kerentanan untuk mengalami kekambuhan yang tinggi. 

Prognosis pada gangguan skizofrenia adalah sekitar 25% yang mampu pulih dari episode awal, 25% lainnya tidak pernah membaik dan cenderung memburuk dan 50% lainnya berada diantara pulih dan memburuk, dimana kekambuhan masih muncul beberapa kali serta kemampuan fungsinya tidak efektif.

Hal ini disebabkan karena orang dengan skizofrenia memiliki tantangan atau hambatan-hambatan yang cukup berat untuk dihadapi agar individu dapat kembali pulih dan berfungsi di lingkungan sosialnya.

Demikian penjelasan mengenai apa itu skizofrenia dan apakah skizofrenia bisa sembuh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×