Reporter: Adi Wikanto, Virdita Rizki Ratriani | Editor: Adi Wikanto
Penyebab Hernia Pada Bayi- Jakarta. Benarkah pemakaian gurita bisa mencegah hernia pada bayi? Berikut hal-hal penyebab hernia pada bayi.
Hernia adalah kondisi ketika jaringan ikat tubuh tidak cukup kuat menahan organ tubuh di dalamnya agar berada di posisinya masing-masing sehingga terdapat benjolan di area tersebut. Jenis hernia adalah hernia umbilikalis dan hernia inguinalis.
Sebagian masyarakat percaya penggunaan gurita bisa mencegah hernia pada bayi. Mereka percaya kain gurita yang menekan sekitar pusar bisa mencegah hernia pada bayi.
Bahkan, pemakaian gurita untuk mencegah hernia pada bayi sempat menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Benarkah penggunaan gurita bisa mencegah hernia pada bayi?
Diberitakan Kompas.com, dokter spesialis anak RS Universitas Sebelas Maret (UNS), Astri Tantri Indriani membantah pemakaian gurita bisa mencegah bayi menderita hernia. "Pemakaian gurita tidak berpengaruh terhadap hernia pada bayi," katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/5/2024).
Tantri mengungkapkan, kondisi yang dialami bayi tersebut lebih tepat disebut sebagai hernia umbilikalis. Hernia merupakan kondisi yang terjadi ketika benjolan muncul pada kulit akibat organ dalam tubuh keluar melalui jaringan di sekitarnya.
Baca Juga: Hernia Pada Bayi: Jenis, Gejala, dan Penyebabnya yang Perlu Diketahui
Sementara hernia umbilikalis adalah kondisi saat bagian usus menonjol keluar dari pusar. Kondisi ini kerap dialami bayi. "Hernia umbilikalis terjadi karena penutupan fasia cincin pusar yang tidak sempurna sehingga memungkinkan isi dari abdomen menonjol," jelas Tantri.
Dia menuturkan, hernia umbilikalis berisiko dialami bayi yang lahir prematur dan memiliki berat badan lahir rendah.
Kelainan pada tubuh lainnya yang berhubungan dengan hernia umbilikalis dapat berupa trisomi autosomal atau kelainan kromosom. Kelainan kromosom menyebabkan penderita mengalami sindrom patau (13 kromosom ekstra), sindrom edwards (18 kromosom ekstra), atau sindrom down (kelainan kromosom genetik 21 yang menyebabkan keterlambatan perkembangan dan intelektual).
Selain itu, penderita hernia umbilikalis dapat mengalami kondisi dismorfik atau gangguan mental yang membuat penderita merasa punya kekurangan pada bagian tubuhnya. Kondisi ini dapat berupa sindrom Beckwith-Wiedemann (bagian tubuh tumbuh lebih cepat), sindrom down, sindrom Ehlers-Danlos (jaringan ikat pada kulit, dinding, atau sendi melemah), atau sindrom Marfan (kelainan genetik pada jaringan ikat). Penderita hernia umbilikalis juga dapat mengalami hipotiroid atau gangguan kesehatan yang terjadi akibat kelenjar tiroid kurang memproduksi hormon tiroid.
Bayi dilarang pakai gurita
Tantri membenarkan bahwa bayi sebaiknya tidak memakai kain gurita yang menutupi bagian perutnya. "Pemakaian apapun yang menutupi perut atau abdomen secara ketat dan kencang sebaiknya dihindari," tegasnya.
Tantri menjelaskan, bayi baru lahir bernapas menggunakan otot dada dan otot abdomen. Jadi kain gurita yang melilit perut dapat mengganggu pernapasannya. Selain itu, keberadaan gurita pada perut bayi juga mengganggu tali pusarnya.
Apabila bayi masih memiliki tali pusar yang belum terlepas, gurita akan menyebabkan tali pusar menjadi tertutup dan lembap. "Sementara perawatan pada tali pusar harus terbuka dan kering," pungkasnya.
Penyebab hernia pada bayi
Dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan, hernia pada bayi dan anak-anak adalah kondisi umum yang sering dialami.
Bahkan, seringkali dialami oleh orang dewasa sekalipun. Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis hernia yang dapat terjadi pada manusia berdasarkan organ yang terkena.
Hernia pada bayi yang sering terjadi adalah hernia umbilikalis. Sementara itu, pengobatan hernia bisa dilakukan dengan latihan memperkuat otot maupun operasi.
Dilansir dari Kompas TV, secara umum, faktor risiko hernia pada bayi antara lain:
- Lahir prematur
- Berasal dari keluarga yang menderita hernia saat masih bayi
- Mengalami fibrosis kistik
- Muncul jaringan tidak normal di pinggul
- Punya kelainan testis
- Memiliki masalah dengan organ kemih dan reproduksi
Gejala hernia pada bayi
Gejala hernia pada bayi dapat muncul sejak bayi baru lahir. Namun, banyak orangtua yang tidak menyadari ada gejala hernia pada bayinya setelah beberapa minggu atau bulan sejak si kecil dilahirkan.
Dikutip dari Kompas.com (13/1/2021) gejala hernia inguinalis umumnya berupa tonjolan atau bengkak kecil di selangkangan atau skrotum.
Sedangkan gejala hernia umbilikalis ditandai dengan munculnya tonjolan atau pembengkakan di daerah pusar. Bengkak atau tonjolan hernia pada bayi ciri-cirinya yakni benjolan lebih kentara saat si kecil menangis, batuk, atau mengejak saat buang air.
Ciri-ciri benjolan hernia pada bayi biasanya juga dikenali dari bengkak atau tonjolan bisa samar atau tidak terlihat saat bayi rileks.
Baca Juga: Minuman Berbahan Alami Ini Efektif Meredakan Perut Kembung
Oleh dokter yang memeriksa, benjolan ini biasanya dapat didorong atau dikembalikan ke tempat asalnya saat bayi dalam posisi tenang dan berbaring.
Di beberapa kasus, benjolan hernia pada bayi tidak dapat didorong atau dikembalikan ke tempat semula. Bagian usus tersebut dapat tersangkut di sela-sela otot perut.
Dalam kondisi seperti itu, gejala hernia pada bayi yang muncul antara lain:
- Perut bulat dan terlihat penuh
- Sakit perut
- Muntah
- Rewel
- Kulit di sekitar hernia kemerahan atau berubah warna
- Demam
- Jika usus terjepit dan tak segera diobati, pasokan darah ke bagian usus lain terhambat dan dapat berdampak fatal.
Demikian penggunaan gurita untuk mencegah hernia pada bayi serta penyebab hernia pada bayi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News